Saturday, April 2, 2011

Dari penulis

Di sebuah gunung yg sentiasa diselimuti salju yg terletak di Timur Turki, tersembunyi sebuah misteri “berharga” yang berusia lebih dari 5000 tahun.
Peninggalan sejarah yg maha berharga itu bukan saja menarik minat para pengkaji Sejarah saja, namun pihak penyelidik US seperti CIA/KGB pun mencoba untuk melakukan penelitian disana. Sejauh ini CIA telah menggunakan satelite dan pesawat ‘Stealth’ utk mengambil gambar objek yg terdampar di puncak gunung tersebut.
Gambar2 itu telah menjadi “rahasia besar” dan tersimpan rapi dengan kawalan yg ketat bersama dengan “rahasia2″ penting yg lain di Pentagon. Sudah beratus2 orang mencoba untuk mendaki Gunung Aghi-Dahl yg kerap dijuluki juga sebagai “Gunung Kesengsaraan” atau dengan nama peta-nya yaitu Mount Ararat, namun hanya beberapa2 orang saja yang berhasil menaklukannya.Sebagian lagi selebihnya hanyalah menambah deretan panjang pendaki-pendaki yang menjadi korban keganasannya.
Hingga hari ini, hanya ada beberapa orang pendaki yg dapat sampai ke puncak Mt.Ararat sekaligus dapat menyaksikan dgn mata kepala sendiri sebuah artifak yg ‘mahaberharga’ tersimpan abadi dipuncaknya.
Lalu apakah sebenarnya artifak “mahaberharga” yang terkubur selama ribuan tahun di puncak Ararat itu?
Yup,menurut para ahli kepurbakalaan, mereka menafsirkan bahwa artifak dengan dimensi yang sangat besar tersebut tak lain adalah The Great Noah Ark (Perahu/Bahtera Nabi Nuh)!
Seperti yang kita ketahui bahwa The Great Pyramid of Giza, Mesir telah terkubur didalam tanah selama kurang lebih 2000 tahun lamanya sebelum ditemukan dan dilakukan penggalian terhadapnya.
Begitu pula halnya dengan The Great Noah Ark ,sebelum terjadinya sebuah gempa bumi hebat yang melanda daerah itu pada 2 Mei 1988 silam ,artifak tersebut tertimbun di bawah salju hampir selama 5000 tahun lamanya tanpa ada yang mengetahui bahwa sebenarnya tersimpan sebuah rahasia besar didalamnya.
Sebenarnya, zaman Nabi Noah AS dulu tidaklah seprimitif yg kita semua bayangkan. Pada hakikatnya pengetahuan Sains dan teknologi mereka sudah maju pada masa itu.
Contohnya dari beberapa hasil temuan di kaki Mount Ararat, Para Pengkaji dan Scientist Russia telah menemui lebih kurang 500 kesan artifak batu baterai elektrik purba yg digunakan utk menyadurkan logam.Tentunya temuan tersebut bisa membuktikan bahwa masyarakat zaman Nabi Noah/Nuh telah mengenal listrik.
Mengikut perkiraan para ahli ,Nabi Noah AS kira-kira memulai membangun bahteranya pada tahun 2465 B.C dan hujan lebat baru turun dan mengguyur bumi selama bertahun- tahun sehingga mengakibatkan munculnya air bah maha dasyat yang rata-rata dapat mengahiri sebagian populasi manusia dimuka bumi diperkirakan terjadi pada 2345 B.C
Rupa bentuk dari The Great Noah Ark itu sendiri sebenarnya tidak sama dengan bentuk kapal laut masa kini pada umumnya. Menurut para peneliti dan pendaki yg pernah melihat langsung “Noah Ark” di puncak Mt.Ararat serta beberapa image yang diambil dari pemotretan udara,The Great Noah Ark memang merupakan sebuah bahtera yang berdimensi sangat besar dan kokoh.
Kontruksi utamanya tersusun oleh susunan kayu dari species pohon purba yg memang sudah tidak bisa ditemui lagi didunia ini alias sudah punah.Pengukuran obyek yang ditandai mempunyai altitude 7.546 kaki dengan panjang dari bahtera kurang lebih 500 kaki,83 kaki lebar,dan 50 kaki tinggi.


Ada juga Para Pengkaji berpendapat,”Noah Ark” berukuran lebih luas dari sebuah lapangan sepak bola.
Luas pada bagian dalamnnya cukup utk menampung ratusan ribu manusia.Jarak dari satu tingkat ke satu tingkat lainnya ialah 12 hingga ke 13 kaki. Sebanyak kurang lebih ribuan sampai pulahan ribu balak kayu digunakan untuk membangunnya.
Totalnya,terdapat kurang lebih ratusan ribu manusia dan hewan dari berbagai species yang ikut menaiki bahtera ini,Mengikuti kajian dari Dr.Whitcomb, kira2 terdiri 3.700 binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung,6300 jenis reptilia,2500 jenis amfibia yg menaiki The Great Noah Ark tersebut,sisanya adalah para kaum Nabi Nuh yang percaya akan ajaran yang dibawanya.Total berat kargo/muatan bahtera itu keseluruhan mungkin mencapai kurang lebih 24,300 ton.
Di sekitar obyek tersebut, juga ditemukan sebuah batu besar dengan lubang pahatan. para peneliti percaya bahwa batu tersebut adalah “drogue-stones”, di mana pada zaman dahulu biasanya dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk menstabilkan perahu. Radar dan peralatan mereka menemukan sesuatu yang tidak lazim pada level “iron oxide” atau seperti molekul baja. Struktur baja tersebut setelah dilakukan penelitian bahwa jenis “vessel” ini telah berumur lebih dari 100.000 tahun, dan terbukti bahwa struktur dibuat oleh tangan manusia. Mereka percaya bahwa itu adalah jejak pendaratan perahu Nuh.
Beberapa sarjana berpendapat bahwa kemungkinan besar ‘Noah Ark’ ini dibangun disebuah tempat bernama Shuruppak, yaitu sebuah kawasan yg terletak di selatan Iraq.
Jika ia dibangun di selatan Iraq dan akhirnya terdampar di Utara Turkey,kemungkinan besar bahtera tersebut telah terbawa arus air sejauh kurang lebih 520 Km.
Mount Ararat Mt.Ararat itu sendiri bukanlah sembarang gunung,ia adalah sebuah gunung yg unik. Diantara salah satu keunikan yg terdapat pada gunung ini ialah, pada setiap hari akan muncul pelangi pada sebelah utara puncak gunung itu.
Mt.Ararat ini ialah salah satu gunung yg mempunyai puncak yg terluas di muka bumi ini. Statusnya juga merupakan puncak tertinggi di Turki yaitu setinggi 16,984 kaki dari permukaan air laut.Sedangkan puncak kecilnya setinggi 12,806 kaki .Jika kita berhasil menaklukkan puncak besarnya ,kita dapat melihat 3 wilayah negara dari atasnya, yaitu “Russia,Iran, dan Turkey”.
Sebuah “batu nisan” yg didakwa kepunyaan nabi Nuh AS telah dijumpai di Mt.Lebanon di Syria. Batu nisan itu berukuran 120 kaki panjang.

Gunung Ararat di Turki disinilah tersandarnya Kapal Nabi Nuh


Pada tahun 1917,Maharaja Russia Tsar Nicholas II mengirim sejumlah 150 org pakar dari berbagai bidang yg terdiri dari saintis,arkeolog dan tentara untuk melakukan penyelidikan terhadap The Great Noah Ark tersebut. Setelah sebulan, tim ekspedisi itu baru sampai ke puncak Ararat. Segala kesukaran telah berhasil mereka lewati, dan akhirnya menemukan perahu Nuh tersebut. Dalam keadaan terkagum, mereka mengambil gambar sebanyak mungkin Dalam keadaan terkagum, mereka mengambil gambar sebanyak mungkin. Mereka mencoba mengukur panjang perahu Noah dan didapati berukuran panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki, sebagian lainnya tenggelam di dalam salju.

Hasil dari perjalanan itu dibawa pulang dan mau diserahkan kepada Tsar, malangnya sebelum sempat melaporkan temuan itu ke tangan kaisar, Revolusi Bolshevik Komunis (1917) meletus. Laporan itu akhirnya jatuh ke tangan Jenderal Leon Trotsky. Sehingga sampai sekarang masih belum diketahui, apakah laporan itu masih disimpan atau dimusnahkan.


Menteri Kebudayaan dan Pelancongan Turki, Ertugrul Gunay mengarahkan siasatan dilakukan bagi mengetahui bagaimana serpihan kayu yang didakwa daripada bahtera Nabi Nuh berjaya dibawa keluar dari negara itu ke China, lapor media semalam. "Bagaimanakah objek-objek itu boleh berada di sana (China)?," kata Ertugrul.
Kenyataan itu disiarkan oleh akhbar Milliyet semalam.
Satu ekspedisi dari China dilaporkan telah mempamerkan serpihan kayu yang didakwa daripada bahtera Nabi Nuh pada satu sidang media pada awal minggu ini di Hong Kong.
Kumpulan ekspedisi yang mengandungi 15 anggota tersebut mendakwa serpihan itu ditemui di dalam lereng Gunung Ararat pada ketinggian 4,000 meter di timur Turki.
Pada sidang akhbar yang diadakan pada awal minggu ini, salah seorang anggota ekspedisi itu yang merupakan seorang pembikin filem dokumentari, Yeung Wing-cheung berkata pihaknya 99.99 peratus yakin telah menemui bahtera Nabi Nuh.
Kumpulan ekspedisi berkenaan mendakwa telah menemui spesimen kayu dan ujian penentuan tarikh karbon mendapati serpihan kayu yang ditemui di Gunung Ararat itu berusia 4,800 tahun iaitu tarikh yang dianggap berlakunya banjir besar di zaman Nabi Nuh.
Menurut kitab Injil, banjir besar itu berlaku selepas banyak kejahatan berlaku di bumi menyebabkan Nabi Nuh diminta membina bahtera dan membawa bersamanya sepasang haiwan daripada setiap spesies.
Ertugrul berkata, siasatan itu juga bertujuan untuk mendapatkan maklumat mengenai kehadiran seorang pegawai Turki pada sidang akhbar penemuan bahtera Nabi Nuh di Hong Kong. Pegawai itu hadir tanpa kebenaran daripada pemerintah Turki.
Namun, menteri tersebut menegaskan, beliau menyokong penemuan bahtera Nabi Nuh itu di Turki dengan memujinya sebagai satu bonus untuk sektor pelancongan


Seorang saintis Britain meminta satu kumpulan ekspedisi China-Turki menunjukkan lebih banyak bukti saintifik bahawa mereka telah menemui bahtera Nabi Nuh di Gunung Ararat, Turki, lapor sebuah akhbar semalam. Pada Isnin lepas, agensi berita AFP melaporkan sekumpulan 15 penjelajah dari Hong Kong dan Turki mendakwa menemui tujuh struktur berupa kandang kayu besar di dalam lereng curam bersalji pada ketinggian sekitar 4,000 meter berhampiran puncak Gunung Ararat di timur Turki.
"Kami belum dapat mengesahkan 100 peratus ia bahtera Nabi Nuh tetapi kami 99.9 peratus yakin bahawa kami telah menemuinya (bahtera Nabi Nuh)," kata seorang pembikin filem yang menyertai ekspedisi itu, Yeung Wing-cheun berhubung penemuan sisa tinggalan kayu pada Oktober tahun lalu di gunung berkenaan.
Menurutnya, sisa tinggalan dan struktur kayu itu bukan peninggalan penempatan manusia dahulu kala kerana tiada tempat tinggal manusia pernah ditemui pada ketinggian melebihi 3,500 meter di lokasi berkenaan.
Kumpulan penjelajah itu enggan mendedahkan dengan tepat lokasi penemuan itu sehingga pemerintah Turki bersetuju untuk mengisytiharkan kawasan tersebut sebagai tapak arkeologi.
"Saya melihat struktur diperbuat daripada papan kayu balak. Setiap papan selebar kira-kira 20 sentimeter," kata seorang ahli kumpulan ekspedisi itu, Panda Lee pada sidang akhbar di Hong Kong Isnin lepas.
"Saya turut melihat pasak-pasak kayu, bukti struktur itu adalah binaan dahulu kala sebelum penggunaan paku besi.
"Kami kemudian berjalan ke satu lagi tapak. Saya dapat melihat beberapa serpihan papan dilitupi glasier, sesetengahnya memiliki panjang sehingga 20 meter," tambah Lee.
Menurutnya, dinding kayu sebuah kandang adalah rata dan melengkung seperti dinding bahtera manakala klip video yang ditunjukkan kumpulan itu mendedahkan struktur kandang itu mempunyai beberapa pintu, tangga dan pasak kayu.
Pasukan penjelajah itu memberitahu, papan yang mereka temui berasal daripada kayu pokok pain Cypress walaupun kitab Injil sebelum ini menyatakan, bahtera Nabi Nuh dibina daripada kayu kokka.
Kitab al-Quran dan Injil ada menyatakan, banjir besar berlaku di bumi dengan Tuhan memerintah Nabi Nuh membina sebuah bahtera dan membawa bersamanya haiwan.
Menurut kitab Taurat, ukuran panjang bahtera Nabi Nuh adalah 160 meter, lebar 24 meter dan tinggi 16 meter iaitu lebih tinggi daripada sebuah bagunan tiga tingkat manakala dek bahtera itu pula seluas 36 gelanggang tenis.
Ujian penentuan tarikh karbon mendapati struktur yang ditemui di Gunung Ararat itu berusia 4,800 tahun.
Bagaimanapun, seorang pakar arkeologi Britain, Mike Pitt berkata, buat masa ini, kumpulan ekspedisi itu masih belum mengemukakan bukti kukuh.
"Jika berlaku banjir besar yang berupaya mengapungkan kapal hingga ketinggian 4,000 meter ke lereng sebuah gunung pada 4,800 tahun lalu, saya yakin terdapat bukti geologi mengenai banjir ini di seluruh dunia tetapi sehingga kini tiada bukti lagi," kata Pitt.
Penganut agama Kristian sebelum ini menyatakan Nabi Nuh memerlukan 40,000 haiwan bagi mewakili setiap jenis binatang di bumi.
Namun, mereka yang sangsi dengan kenyataan itu memberitahu, Nabi Nuh perlu membina kapal amat besar yang boleh memuatkan sekurang-kurangnya 1.5 juta spesies haiwan sekiranya ingin membawa bersama semua haiwan di bumi.

eorang anggota ekspedisi China-Turki mempertahankan dakwaan mengenai penemuan serpihan bahtera Nabi Nuh di celah lereng Gunung Ararat setinggi 4,000 meter di Turki, lapor sebuah akhbar kelmarin. Sebelum ini terdapat pelbagai pihak yang meragui penemuan kumpulan itu selepas pendedahannya dibuat pada satu sidang akhbar pada minggu lalu di Hong Kong sehingga seorang saintis Britain mahu bukti lebih kukuh dikemukakan.
"Bagaimanakah sebuah kapal boleh berada di atas gunung," kata seorang anggota ekspedisi itu yang memasuki Gunung Ararat pada Oktober lalu, Yeung Wing-cheung.
Menurut seorang penyelaras ekspedisi itu, Clara Wei, satu-satunya rekod struktur kayu yang ditemui di gunung itu ialah daripada bahtera Nabi Nuh.
"Sehingga kini, saya percaya ini ialah satu penjelasan yang paling munasabah. Kami tidak mempunyai penjelasan lain. Kami tidak mempunyai sebarang perkara untuk disembunyikan," tambahnya.
Menurut Wei: "Anda boleh menyewa beberapa ekor kuda untuk membawa beg tetapi anda tidak boleh mengimbangi kuda tersebut dengan kayu sepanjang 20 meter ( yang ditemui di dalam lereng gunung itu)."
Dia berkata, tidak ada tembikar dan bukti kebudayaan lain ditemui di gunung tersebut.
Pada Isnin lepas, kumpulan ekspedisi tersebut mengumumkan penemuan struktur dan serpihan kayu bahtera Nabi Nuh di dalam lereng Gunung Ararat, Turki dengan menyatakan ujian karbon menunjukkan barang yang ditemui itu berusia 4,800 tahun iaitu tarikh sama kejadian banjir besar berlaku.
Beberapa pihak meragui penemuan itu kerana pasuakan ekspedisi itu tidak mendedahkan lokasi sebenar tempat penemuan berkenaan.
Namun, kumpulan ekspedisi itu menyatakan lokasi sebenar tempat penemuan tersebut akan didedahkan selepas pemerintah Turki bersetuju menjadikan tempat penemuan sebagai kawasan arkeologi.
Pada Jumaat lalu, agensi berita AFP menyatakan, Menteri Kebudayaan dan Pelancongan Turki, Ertugrul Gunay mengarahkan siasatan dilakukan bagi mengetahui bagaimana serpihan kayu yang didakwa daripada bahtera Nabi Nuh berjaya dibawa keluar dari negara itu ke China.

No comments:

Post a Comment